Tumbuhan merupakan organisme yang mempunyai peran penting bagi
organisme lainnya. Seluruh organ-organ yang meliputi akar, batang, daun, bunga,
dan buah semuanya dibutuhkan organisme lain. Bahkan kemajuan teknologi mampu
menjelajah gen beserta jaringannya untuk dibudidayakan guna memperoleh
organisme tumbuhan baru yang lebih berkualitas. Kewajiban kitalah sebagai
organisme berakal untuk selalu menjaga tumbuhan agar tidak punah dan tidak
rusak. Sanggup, kan?
A.
Jaringan Tumbuhan
Pada organisme bersel
banyak, sel-sel berkelompok untuk membentuk jaringan, yang berfungsi
menjalankan tugas-tugas khusus tertentu. Gabus yang menyusun kulit kayu dan
akar tumbuh-tumbuhan yang banyak batang kayunya adalah sebuah jaringan. Ia
melindungi lapisan dalam terhadap cedera dan ia menghalangi penguapan yang
berlebihan. Jaringan tumbuhan dibedakan menjadi 2, yaitu: jaringan meristem dan
jaringan permanen.
1.
Jaringan Meristem
Pada tumbuhan terdapat
jaringan yang selalu membelah, jaringan tersebut disebut sebagai jaringan
meristem. Berdasarkan cara terbentuknya, jaringan meristem dibedakan menjadi 3,
yaitu:
- a. Promeristem, sudah ada waktu tumbuhan dalam masa embrional.
- b. Meristem primer, masih bersifat membelah diri, terdapat pada tumbuhan dewasa di ujung batang, ujung akar, kuncup.
- c. Meristem sekunder, berasal dari meristem primer. Menurut letaknya meristem dibedakan menjadi:
·
Meristem apikal.
·
Meristem lateral, yaitu kambium vaskuler dan felogen.
·
Meristem interkalar, yaitu pada ruas tumbuhan monokotil.
2.
Jaringan Permanen
Sel-sel meristem, baik
primer maupun sekunder akan berdiferensiasi menjadi jaringan permanen. Jaringan
permanen tidak tumbuh dan memperbanyak diri lagi.
Menurut fungsinya
jaringan permanen dibagi menjadi:
a.
Jaringan epidermis (jaringan pelindung)
Jaringan terluar yang
menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan, seperti akar, batang, daun, bunga,
buah, dan biji dinamakan jaringan epidermis.
Ciri-ciri epidermis:
Bentuk sel seperti
balok, biasanya terdiri dari satu lapisan terletak pada lapisan paling luar,
tidak berklorofil kecuali pada sel penjaga (guard cell) stomata.
Fungsi epidermis yaitu
untuk melindungi jaringan lainnya.
b.
Jaringan parenkim (jaringan dasar)
Jaringan parenkim
merupakan jaringan yang terbentuk dari meristem dasar.
Ciri-ciri
parenkim:
Susunan sel tidak rapat,
tidak selalu berkloroplas, terdiri dari sel-sel hidup, banyak vakuola, ukuran
sel besar, dinding sel tipis, banyak rongga-rongga antarsel.
Menurut
fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi:
1) Parenkim fotosintesis,
yaitu parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim bunga karang (jaringan
spons).
2) Parenkim penyimpan
bahan makanan.
3) Parenkim penyimpan
air.
4) Parenkim penyimpan
udara.
5) Parenkim
transportasi.
Menurut
bentuknya, jaringan parenkim dibedakan menjadi:
1) Parenkim palisade,
bentuk memanjang, tegak.
2) Parenkim bunga
karang, bentuk seperti bunga karang.
3) Parenkim bintang,
bentuk seperti bintang dengan ujung saling berhubungan.
4) Parenkim lipatan,
dinding sel melipat ke dalam.
c.
Jaringan penyokong (jaringan penunjang)
Untuk penunjang tanaman
agar dapat berdiri dengan kokoh dan kuat, di dalam tumbuhan terdapat jaringan
yang disebut jaringan penyokong. Jaringan penyokong terdiri dari:
1)
Jaringan kolenkim
Merupakan jaringan yang dindingnya
mengalami penebalan dari selulosa dan pektin terutama di bagian sudut-sudutnya.
Banyak terdapat pada tumbuhan yang masih muda, yang belum berkayu, merupakan
sel hidup.
2)
Jaringan sklerenkim
Merupakan jaringan yang
sel-selnya mengalami penebalan dari lignin
(zat kayu), sel-selnya
sudah mati. Menurut bentuknya, sklerenkim
dibedakan menjadi 2
macam, yaitu:
a)
Skelereid (sel batu): selnya mati, bentuk bulat, dan berdinding
keras sehingga tahan tekanan. Contoh : sel-sel tempurung kenari dan tempurung
kelapa.
b)
Serabut-serabut sklerenkim (serat): selnya dengan bentuk
panjang, umumnya terdapat pada permukaan batang.
d.
Jaringan pengangkut
Untuk mengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan serta mengangkut air dan
garam-garam mineral dari akar ke daun, tumbuhan menggunakan jaringan
pengangkut. Jaringan pengangkut terdiri dari:
1)
Xilem (pembuluh kayu)
Xilem disusun oleh
trakeid, trakea, pembuluh xilem (pembuluh kayu), parenkim ayu, dan sklerenkim kayu (serabut kayu).
Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dan dari dalam tanah
menuju ke daun.
2)
Floem (pembuluh tapis)
Floem disusun oleh sel
ayakan atau tapis, pembuluh tapis, sel pengiring, sel parenkim kulit kayu, dan
serabut kulit kayu (sel sklerenkim). Floem berfungsi untuk mengangkut zat-zat
hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh.Xilem dan floem bersatu membentuk
suatu ikatan pembuluh angkut.
Macam-macam ikatan
pembuluh angkut.
1) Ikatan pembuluh
kolateral, xilem dan floem yang letaknya bersebelahan di dalam suatu jari-jari
(xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar).
a)
Kolateral terbuka, antara xilem dan floem terdapat kambium.
Misalnya pada batang tumbuhan dikotil.
b)
Kolateral tertutup, antara xilem dan floem tidak terdapat
kambium. Misalnya pada batang tumbuhan monokotil.
2) Ikatan pembuluh
bikolateral, xilem diapit floem, terletak pada radius yang sama.
3) Ikatan pembuluh radial,
xilem dan floem letaknya bersebelahan, tetapi tidak berada di dalam jari-jari
yang sama, misalnya pada akar.
4) Ikatan pembuluh konsentris,
xilem dan floem berbentuk cincin silindris.
a)
Amfikribal, letak xilem di tengah dan dikelilingi floem.
b) Amfivasal,
letak floem di tengah dan dikelilingi xilem.
Gambar
B.
Organ Tumbuhan
Organ pada tumbuhan
terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan buah termasuk biji.
1. Akar
a.
Fungsi akar
Fungsi
akar, yaitu:
1) Menyerap air dan hara
tanah.
2) Memperkokoh
berdirinya batang.
3) Menyimpan cadangan
makanan.
4) Alat perkembangbiakan
vegetatif.
5) Tempat melekatkan
tubuh tumbuhan pada tanah atau substrat tempatnya.
b.
Sistem perakaran
Sistem perakaran pada
tanaman ada 3, yaitu:
1)
Sistem perakaran tunggang, terdiri atas sebuah akar besar dengan
beberapa cabang dan ranting akar. Akar berasal dari perkembangan akar primer
biji yang berkecambah. Perakaran tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil.
a)
Sistem perakaran serabut, terdiri atas sejumlah akar kecil,
ramping yang ke semuanya memiliki ukuran sama. Sistem perakaran serabut
terbentuk pada waktu akar primer membentuk cabang sebanyak-banyaknya, cabang
tidak menjadi besar, dan akar primer selanjutnya mengecil, tipe perakaran
serabut terdapat pada akar tanaman monokotil.
2)
Sistem perakaran adventif, merupakan akar yang tumbuh dari
setiap bagian tubuh tanaman dan bukan akar primer. Misalnya akar yang keluar
dari umbi batang, akar yang keluar dari batang (cangkokan).
c.
Struktur akar
Struktur akar dari luar
ke dalam adalah sebagai berikut:
1)
Epidermis
Terdiri atas selapis sel
dan tersusun rapat tanpa rongga antarsel. Sel epidermis berdinding tipis.
Sel-sel epidermis yang dekat ujung akar mempunyai beberapa bulu akar untuk
memperluas bidang penyerapan. Epidermis berfungsi sebagai pelindung dan penerus
air ke bagian dalam akar.
2)
Korteks
Terdiri atas beberapa
lapis sel berdinding tipis dan tidak banyak ruang antarsel yang berguna untuk
pertukaran zat, juga sebagai tempat cadangan makanan.
3)
Endodermis
Terdiri atas selapis
sel, kebanyakan sel-selnya berdinding tebal dengan berlapiskan zat gabus.
Endodermis mengatur masuk keluarnya bahan ke dan dari akar.
4)
Stele (silinder pusat)
Terdiri dari perisikel,
xilem, dan floem. Stele terletak di sebelah dalam endodermis. Pada akar
monokotil antara xilem dan floem tidak terdapat kambium, sedangkan pada akar
dikotil antara xilem dan floem terdapat kambium, letak xilem dan floem
berselang-seling menurut arah jari-jari. Lapisan paling tepi dari silinder
pusat disebut perisikel atau perikambium.
2.
Batang
a.
Fungsi batang
Fungsi batang, yaitu:
1)
Alat transportasi zat makanan dari akar ke daun, dan hasil
asimilasi dari daun ke seluruh bagian tumbuhan
2)
Alat perkembangbiakan vegetatif
3)
Menyimpan cadangan makanan
4)
Tempat tumbuhnya daun, cabang dan bunga
b.
Struktur batang
Struktur batang dari
luar ke dalam sebagai berikut:
1)
Epidermis
Terdiri atas selapis sel
yang tersusun rapat dan tidak mempunyai ruang antarsel. Epidermis yang terdapat
di atas permukaan sering dilapisi kutikula. Jika pada batang terjadi
pertumbuhan sekunder, epidermis akan pecah dan terbentuk lapisan gabus yang
sering kali juga pecah sehingga membentuk lentisel.
2)
Korteks
Sel-selnya tidak
tersusun rapat sehingga banyak ruang antarsel yang penting untuk pertukaran
gas.
3)
Endodermis
Tersusun atas selapis
sel yang mempunyai bentuk khas. Pada Angiospermae sel-sel endodermis mengandung
banyak tepung yang sering disebut sebagai sarung tepung.
4)
Stele (silinder pusat)
Di dalam stele terdapat
jaringan partikel empulur, dan pembuluh angkut.
Batang pada berbagai
golongan tumbuhan mempunyai ciri khas seperti
dalam Tabel berikut.
Tabel
Ciri khas batang pada berbagai golongan tumbuhan
3. Daun
a.
Fungsi daun
Fungsi daun, yaitu:
1) Tempat berlangsungnya
fotosintesis
2) Tempat menyimpan bahan
makanan
3) Pada tumbuhan
tertentu sebagai alat perkembangan vegetatif
4) Alat evaporasi
(penguapan)
5) Respirasi (melalui
stomata)
6) Menyerap energi
cahaya matahari.
b.
Struktur daun
Struktur anatomi daun
adalah sebagai berikut:
1)
Epidermis
Epidermis daun tertutup
oleh lapisan kutikula yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan yang
terlalu besar. Pada epidermis terdapat stomata atau mulut daun yang berfungsi
untuk melaksanakan fungsi pertukaran gas.
2)
Mesofil
Mesofil terdiri atas
jaringan palisade yang mempunyai banyak kloroplas dan jaringan bunga karang.
3)
Ikatan pembuluh
Ikatan pembuluh daun
membentuk tulang daun. Tulang daun terdiri atas xilem dan floem. Ikatan
pembuluh akan berakhir di ujung daun berupa celah kecil yang disebut hidatoda.
Daun pada berbagai
golongan tumbuhan mempunyai ciri khas.
4.
Bunga
a.
Fungsi bunga
Fungsi bunga, yaitu:
Sebagai alat pembentuk sel kelamin.
Struktur bunga
b. Pembagian
bunga
Bunga dapat dibagi
menjadi:
1)
Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki perhiasan bunga dan alat pembiak.
a)
Perhiasan bunga, terdiri dari :
b)
Periantum yang terdiri dari: calyx (kelopak bunga), corolla
(mahkota bunga). Perigonium yaitu bunga yang memiliki calyx dan corolla dengan
warna yang sama.
c)
Alat pembiak, terdiri dari:
(1) Pistilum
(putik) alat pembiak betina, karena membentuk ovum.
(2) Stamen
(benang sari) alat pembiak jantan, karena menghasilkan sperma.
2)
Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak mempunyai perhiasan bunga atau alat
pembiak, dapat dibedakan menjadi:
a)
Bunga telanjang yaitu bunga yang tidak memiliki perhiasan bunga.
b)
Bunga mandul yaitu bunga yang tidak mempunyai alat pembiak.
Berdasarkan
kelengkapan alat pembiak, bunga dibagi menjadi:
a.
Bunga biseksualis: bunga
hermafrodit/bunga sempurna: bunga yang mempunyai benang sari dan putik.
b.
Bunga uniseksualis: bunga
yang mempunyai benang sari saja atau mempunyai putik saja. Dibagi menjadi:
a) Berumah satu (monoesius) bunga jantan dan bunga betina
terdapat pada satu tumbuhan.
b) Berumah dua (dioesius) bunga jantan dan bunga betina tidak
terdapat dalam satu tumbuhan.
c.
Bunga jantan: bunga
yang hanya mempunyai benang sari saja.
d.
Bunga betina: bunga
yang hanya mempunyai putik saja.
5. Buah
Melekatnya serbuk sari
di atas kepala putik g
penyerbukan g
pembuahan g bakal
buah dan biji berkembang menjadi buah. Biji yang mengandung embrio/lembaga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan bagi
tumbuhan.
Macam-macam
buah adalah:
a.
Buah tunggal: buah yang dibentuk oleh hanya satu bakal buah,
contoh: buah mangga dan pepaya.
b.
Buah agregat: buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari
satu bunga, contoh: buah murbai.
c.
Buah majemuk (buah berganda): buah yang dibentuk oleh banyak
bakal buah dari banyak bunga, contoh: buah nanas, nangka dan keluwih.
C.
Teknologi Kultur Jaringan
1.
Sifat Totipotensi pada Tumbuhan
Sel tumbuhan mempunyai
kemampuan untuk tumbuh menjaditanaman yang sempurna bila diletakkan dalam
lingkungan yang sesuai. Kemampuan semacam itu dinamakan totipotensi.
Totipotensi dikembangkan sebagai dasar dalam pengembangan tumbuhan secara
invitro atau kultur jaringan.
Menurut Suryowinoto
(1991) kultur berarti budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang
mempunyai bentuk dan fungsi yang sama karena itu kultur jaringan berarti
membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman baru yang mempunyai sifat
seperti induknya. Sedangkan budidaya tanaman yang dilaksanakan dalam suatu
wadah (kontainer) atau botol-botol dengan media khusus dan alat-alat serba
steril dinamakan invitro.
Tanaman-tanaman yang
direkayasa reproduksi melalui kultur jaringan umumnya tanaman yang memiliki
nilai ekonomi tinggi seperti anggrek, tembakau, karet, cokelat dan kopi.
2.
Beberapa Teknik Kultur Jaringan
a.
Meristem culture,
budidaya jaringan dengan menggunakan eksplan dari jaringan muda atau meristem.
b.
Pollen culture/anther culture,
menggunakan eksplan dari pollen atau benang sari.
c.
Protoplas culture,
menggunakan eksplan dari protoplas.
d.
Chloroplas culture,
menggunakan kloroplas untuk keperluan fusi protoplas.
e.
Somatic cross (bilangan
protoplas/fusi protoplas), menyilangkan dua macam protoplas, kemudian
dibudidayakan hingga menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat baru.
3.
Manfaat Teknik Kultur Jaringan
Beberapa manfaat teknik
kultur jaringan adalah sebagai berikut:
a. Untuk menghasilkan
tanaman baru dalam jumlah besar dalam waktu singkat dengan sifat dan kualitas
sama dengan induknya.
b. Mendapatkan tanaman
yang bebas dari virus dan penyakit.
c. Menciptakan varietas
baru, yaitu dengan cara menggabungkan plasma dari sel-sel yang berbeda dalam
satu spesies lalu menumbuhkannya melalui kultur jaringan.
d. Melestarikan jenis
tanaman yang hampir punah.
e. Mempertahankan
keaslian sifat-sifat tanaman.
Daftar Pustaka:
Suwarno. 2007. Paduan
Pembelajaran Biologi XI untuk SMA/ MA. Jakarta: CV Karya Mandiri Nusantara.
0 komentar:
Posting Komentar