2012 ©feryarifian. Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 17 Mei 2012

Bagaimana Persamaan Reaksi itu?



Pada suatu reaksi kimia, zat-zat yang bereaksi digambarkan dengan suatu persamaan yang lebih dikenal dengan persamaan reaksi. Suatu persamaan reaksi terdiri atas dua ruas, yaitu ruas kiri dan ruas kanan, yang dipisahkan dengan sebuah anak panah. Ruas kiri mengambarkan zat-zat yang bereaksi yang disebut pereaksi (reaktan). Dan ruas kanan menggambarkan zat-zat hasil reaksi yang disebut hasil reaksi (produk).
Persamaan rekasi menggambarkan rumus kimia zat-zat perekasi dan zat-zat hasil reaksi yang dipisahkan oleh anak panah. Penulisan persamaan rekasi tidak sembarangan, tetapi mengikuti suatu aturan tertentu. Pada bahasan ini, akan diuraikan mengenai tata cara penulisan persamaan reaksi.
1.   Aturan penulisan persamaan reaksi
Persamaan reaksi menyatakan kesetaraan jumlah zat-zat yang bereaksi dengan jumlah zat-zat hasil reaksi. Untuk menyatakannya digunakan rumus kimia zat-zat, koefisien reaksi, dan wujud zat. Perhatikan contoh berikut:
2Na (s) + Cl2 (g)  g 2NaCl (s)

·         Rumus kimia zat-zat
Zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia dinyatakan oleh rumus kimianya. Rumus pereaksi diletakkan diruas kiri dan hasil reaksi diletakkan di ruas kanan. Kedua ruas dihubungkan oleh tanda panah yang menyatakan arah reaksi.

·         Koefisien reaksi
Koefisien reaksi menyatakan jumlah partikel dari setiap pereaksi dan produk reaksi. Pada contoh di atas, 2 molekul Na bereaksi dengan 1 molekul Cl2 menghasilkan 2 molekul NaCl. Koefisien reaksi 1 umumnya tidak ditulis
Koefisien reaksi diberikan agar persamaan reaksi sesuai dengan Hukum Kekekalan Massa dari Lavoisier, yang mengatakan bahwa :
“Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”

Karena massa suatu zat berbanding lurung dengan jumlah partikel (atom), maka hukum tersebut dapat pula berarti:


·         Wujud zat
Meskipun buka keharusan, terkadang kita perlu mencantumkan wujud zat-zat yang terlibat dalam suatu reaksi. Wujud zat ditulis dengan singkatan dalam tanda kurung, sebagai subskrip di belakang rumus kimia zat yang bersangkutan.

Jumlah atom dari setiap unsur di ruas kiri = Jumlah atom dari setiap unsur di ruas kanan


Penulisan Wujud Zat
Wujud Zat
Subskrip
Padat (solid)
s
Cair (liquid)
l
Gas (gas)
g
Larut dalam air (aqueous)
aq

Contoh Soal

1.    Setarakan reaksi berikut :
Fe + O2 g Fe2O3
Jawab:
·         Atom Fe di kiri ada 1 dan di kanan ada 2, maka yang di kiri dikalikan 2
2Fe + O2 g Fe2O3
·         Atom O di kiri ada 2 dan di kanan ada 3, maka yang di kiri dikalikan  :
2Fe +  O2  g Fe2O3
·         Agar tidak ada pecahan, maka semua ruas dikalikan 2:
4Fe + 3O2 g 2Fe23  (setara)

2.    Setarakan reaksi berikut:
C3H8 + O2 g CO2 + H2O
Jawab:
·         Atom C di kiri ada 3 dan di kanan ada 2, maka yang di kanan dikalikan 3:
C2H8 + O2 g 3CO2 + H2O

·         Atom H di kiri ada 8 dan di kanan ada 2, maka di kanan dikalikan 4:
C3H8 + O2 g 3CO2 + 4H2O

·         Atom O di kiri ada 2 dan di kanan ada 10 (6 dari CO2 dan 4 dari H2O), maka yang di kiri dikalikan 5:
C3H8 + 5O2  g 3CO2 + 4H2O ( setara ).

2.   Kiat penyetaraan persamaan reaksi
Sebagian besar persamaan reaksi sederhana dapat disetarakan dengan mudah. Untuk menyetarakan reaksi-reaksi yang cukup sulit, kita dapat memakai metode abjad.
Contoh Soal
Setarakan reaksi berikut:
Pb (NO3)2 g PbO + NO2 + O2
jawab :
·         Masing-masing koefisien dimisalkan dengan huruf:
a Pb (NO3)2 g b PbO + c NO2 + d O2
ruas kiri = ruas kanan
Jumlah atom:
Pb; a = b
N; 2a = c
O; 6a = b + 2c + 2d (*)
                
·         Salah satu huruf dimisalkan dengan angka, misalkan a=1
b = a = 1
c 2a = 2 x 1 = 2
untuk mencari d, maka harga a, b, c dimasukkan ke pesamaan (*)
6a         = b + 2c + 2d
6 x 1     = 1 + (2 x 2) + 2d
6           = 5 + 2d
d           =
Diperolehharga koefisien a = 1, b = 1, c = 2, dan d =
1Pb (NO3)2 g 1PbO + 2NO2 +  O2
·         Masing ruas dikalikan 2:
2Pb (NO3)2 g 2PbO + 4NO2 + O2 (setara).

Ditulis Oleh : Fery Arifian // 20.19
Kategori:

1 komentar: