1.
Pengertian Sistem Politik
a.
Pengertian Sistem
Untuk menjelaskan
pengertian sistem politik, terlebih dahulu dijelaskan pengertian sistem. Secara
umum, sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang ada di dalamnya
melibatkan bagian-bagian yang saling berkaitan. Dengan demikian, jelas bahwa
sistem ialah sesuatu yang berhubungan satu sama lain sehingga membentuk satu
kesatuan. Sistem juga bisa berarti suatu cara yang mekanismenya berpola dan
konsisten bahkan mekanismenya sering bersifat otomatis.
b.
Pengertian Politik
Istilah politik berasal
dari bahasa Yunani polis atau negara
kota. Dari kata tersebut berkembang istilah-istilah lain dalam berbagai bahasa,
seperti polity, politics, political, dan
policy. Pada umumnya, politik diartiakan
sebagai macam-macam kegiatan dalam suatu negara (sistem politik) yang
menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari sistem itu dalam melaksanakan
tujuan-tujuan. Politik menyangkut tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat
(negara) dan bukan tujuan pribadi seseorang. Lagi pula, politik menyangkut
kegiatan berbagai kelompok termasuk partai politik dan orang-orang.
c.
Pengertian Sistem Politik
Pada hakikatnya, sistem
politik melaksanakan fungsi-fungsi mempertahankan kesatuan masyarakat,
menyesuaikan, dan mengubah unsur pertautan hubungan, agama, dan sistem ekonomi,
melindungi kesatuan sistem politik dari ancaman luar, atau mengembangkan ke
masyarakat lain.
Jadi, sistem politik
adalah suatu mekanisme seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik
dalam hubungannya satu sama lain yang menunjukkan suatu proses yang ajeg yang
mengandung dimensi waktu, yaitu masa lampau, kini, dan mendatang.
2.
Unsur Sistem Politik
Dari
ulasan singkat di atas bisa dikatakan bahwa setiap sistem politik tidak
mencakup 3 unsur, yaitu:
a.
Fungsi integrasi dan adaptasi terhadap masyarakat, baik
ke dalam maupun ke luar,
b.
Penempatan nilai-nilai dalam masyarakat berdasarkan
kewenangan, dan
c.
Penggunaan kewenangan atau kekuasaan, baik secara sah
ataupun tidak.
3.
Ciri Sistem Politik
Tentang
ciri sistem politik ini, David Easton dalam artikelnya yang sangat terkenal,
“An Approach to the Analysis of Political Sistems”, mengemukakan empat ciri:
a.
Adanya unit-unti yang membentuk sistem itu, sekaligus
batas-batas pengaruhnya.
b.
Adanya input dan output, bisa dijelaskan bahwa untuk
menjamin tetap bekerjanya suatu sistem diperlukan serangkaian input yang
bersifat tetap. Ada dua jenis pokok input yang ada dalam sistem politik, yaitu
berupa tuntutan dan dukungan.
c.
Adanya jenis dan tingkat diferensiasi dalam sistem dimana
suatu sistem politik harus menjalankan pekerjaan bermacam-macam dakam waktu
yang terbatas maka paling tidak strukturnya harus mengenal diferensiasi
minimal.
d.
Adanya tingkat integrasi sistem politik yang mencerminkan
pula tingkat efisiensinya.
4.
Proses Politik
Fungsi-fungsi
politk yang ada dalam setiap sistem politik dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu fungsi input dan output. Fungsi input mencakup artikulasi kepentingan,
agregasi keperntingan, sosialisasi politik, komunikasi politik, dan rekruitmen
politik. Sedangkan, fungsi output meliputi pembuatan, penerapan, dan
penghakiman kebijakan. Lantas bagaimana proses politik berlangsung?
Proses
politik dimulai dengan masuknya input beruap kepentingan yang diatikulasikan
atau dinyatakan oleh kelompok kepentingan dan diagregasikan (dipadukan) oleh
partai politik sehingga kepentingan-kepentingan khusus itu menjadi suatu usulan
kebijakan yang lebih umum dan selanjutnya dimasukkan ke dalam proses pembuatan
kebijakan yang dilakukan oleh badan legislatif dan eksekutif.
Dalam tahap
ini, input itu diubah menjadi output berupa kebijaksanaan karena itu tahap ini
disebut sebagai tahap koncersi. Dan, tahap inilah yang merupakan inti dari
keseluruhan proses politik. Kebijaksanaan itu dilaksanakan oleh birokrasi dan
kesungguhan pelaksanaannya dijamin oleh fungsi penghakiman yang dijalankan oleh
badan peradilan. Sementara itu, dalam setiap tahap proses politik itu, juga
berjalan fungsi-fungsi sosialisasi politik, komunikasi politik, dan rekruitmen
politik. Demikianlah proses itu berjalan dari input, berupa tuntutan
kepentingan, diubah menjadi output, berupa kebijaksanaan, yang selanjutnya
melalui saluran umpan balik masuk kembali ke dalam sistem politik dalam wujud
tuntutan kepentingan baru. Dan proses baru pun dimulai lagi.
Daftar
Pustaka: Santoso, Joko Budi. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan
Daftar
Pustaka:
Santoso, Joko
Budi. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK kelas X. Jakarta: Yudhistira.
0 komentar:
Posting Komentar